Berikut Ini Alasan Pakar Politik Sebut Puan Maharani Sebagai Newsmaker
Jakarta - Pakar komunikasi politik dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI),
Prof Karim Suryadi menilai, Ketua DPR Puan Maharani merupakan sosok
newsmaker. Sebab, apa pun yang dilakukan dan diucapkan berhasil
mengundang perhatian publik secara luas.
"Saya deskripsikan faktanya ya, Mbak Puan adalah sosok newsmaker. Apa pun yang dilakukannya berhasil karena mengundang perhatian
publik secara luas. Termasuk saat aksi menanam padi bersama petani di
Yogyakarta langsung mendapat beragam pendapat,"ujar dia dalam
keterangan tertulisnya, Rabu (17/11/2021).
Karim mengatakan, aksi Ketua DPR Puan Maharani yang menanam padi di
tengah hujan terbilang sukses mendapat sorotan dari publik. Bahkan,
pemberitaan yang disampaikan para pengamat, akademisi, dan politisi di
media cukup banyak mendapatkan perhatian masyarakat. "Faktanya seperti itu, perhatian masyarakat kepada Mbak Puan cukup luas,"kata akademisi dari UI tersebut.
Melihat fakta tersebut, lanjutnya, aksi-aksi seperti ini bisa menjadi
modal mendulang elektabilitas Puan Maharani yang masih terpaut jauh dari
calon kandidat Presiden lainnya seperti Anies Baswedan, Prabowo
Subianto, Ganjar Pranowo, dan Ridwan Kamil.
Sebelumnya, Pengamat Sosial UI Dr Devie Rahmawati menilai aksi Ketua DPR
Puan Maharani ikut menanam padi bersama para petani di area persawahan
Sendangmulyo, Sleman, DIY, pada Kamis (11/11/2021) merupakan
cara yang tepat untuk berkomunikasi dengan rakyat.
Cara ini bisa membangun kedekatan pemerintah dengan rakyat sekaligus sebagai bentuk kehadiran pemerintah di tengah masyarakat.
"Mungkin bagi orang kota, ini bukan hal penting, tapi bagi petani, ini
kedekatan emosi hanya bisa dibangun dengan jarak intim yang dekat. Jadi
kehadiran secara fisik, turut serta, turut melakukan, bagian upaya
tingkatkan percaya diri petani, bahwa elite, dalam hal ini pemerintah,
hadir,"kata Dr Devie Rahmawati.
Bisa Menarik Simpati Masyarakat?
Lalu apakah pendekatan yang dilakukan Puan ini bisa menarik simpati masyarakat? Menurutnya, itu tergantung ke pribadi masing-masing orang. Namun dia menilai pendekatan ini adalah cara efektif, apalagi di masa pandemi Covid-19."Bicara simpati, itu tergantung masing-masing orang yang warga itu sendiri. Tapi penting bagi pemimpin di lingkungan ekosistem Asia untuk hadir secara langsung untuk menunjukkan simpatinya secara fisik, apalagi pandemi ini kemanusiaan kita tercerabut dengan semangat komunal kita,"terang Devie.
Bahkan Devie mendorong semua pejabat melakukan aksi serupa dengan Puan Maharani. Menurutnya, rakyat perlu didekati dan diajak berkomunikasi secara langsung agar dapat mengetahui apa saja persoalan yang dialami rakyat saat ini. Termasuk kebutuhan-kebutuhan mendasar terkait pertanian yang ada di daerah tersebut.
"Saya mendorong untuk pemimpin kita, kita harus kembali ke akar kita, komunikasinya adalah bukan komunikasi direktif, direktif itu Anda hanya menunjuk, memerintahkan, tapi harus hadir untuk dalam konteks mendengarkan secara langsung dan bertatap muka dengan masyarakat,"katanya.
Komentar
Posting Komentar