Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2021

Ketua DPR Puan Maharani Mengunjungi Warga Yang Terdampak Erupsi Semeru di Lumajang

Jakarta - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat ( DPR ) Puan Maharani hari ini berkunjung kerja ke Jawa Timur. Salah satu wilayah yang akan didatangi Puan adalah Kabupaten Lumajang untuk mengunjungi warga yang terdampak erupsi Gunung Semeru. Puan akan mendatangi Kecamatan Pronojiwo, Lumajang, Senin (20/12/2021). Pronojiwo merupakan salah satu wilayah paling terdampak akibat meletusnya Gunung Semeru beberapa waktu lalu. Akses utama menuju Pronojiwo putus overall usai jembatan Gladak Perak yang berada di kecamatan ini diterjang awan panas dan lahar dingin. "Kami ingin memastikan bagaimana kondisi para warga terdampak erupsi Gunung Semeru, khususnya di wilayah Pronojiwo yang saat ini cukup terisolasi akibat akses jalan utama di daerah tersebut terputus,"ujar Puan. Puan akan meninjau Jembatan Gladak Perak yang menghubungkan Lumajang-Malang itu. Bupati Lumajang, Thoriqul Haq sebelumnya mengatakan Puan akan menjadi pejabat dari pusat pertama yang meninjau Pronojiwo. Se

Ketum PAN Zulhas Merasa Kehilangan Sosok Abraham Lunggana (Haji Lulung)

Jakarta - Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas) merasa kehilangan sosok Abraham Lunggana (Haji Lulung). Secara khusus, Zulhas menyampaikan ucapan duka untuk sahabatnya itu. "Innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Pagi ini kami mendapatkan kabar duka, saudaraku Abraham Lunggana atau dikenal dengan panggilan akrab Haji Lulung meninggal dunia. Setelah tiga minggu dirawat di RS Harapan Kita karena sakit jantung, beliau berpulang dipanggil Allah SWT,"kata Zulhas dalam keterangannya, Selasa (14/12). Wakil Ketua MPR ini mendoakan almarhum Haji Lulung mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT. "Amal baik Haji Lulung semasa hidup sangat banyak, mudah-mudahan menjadi jalan yang menghapus dosa-dosanya dan melapangkan kuburnya,"tutur Zulhas. Zulhas bercerita, beberapa waktu lalu, ia bersama Ketua DPW PAN DKI Eko Patrio sempat menjenguk Haji Lulung di RS Harapan Kita. "Saat itu beliau baru siuman dari koma. Sempat cukup bahagia karena Haji Lulung sudah bisa meng

IPO: Jika Airlangga Bisa Terjemahkan Visi Misi Presiden Jokowi, Karena Turunnya Ekonomi Memburuk

Jakarta - Menko Perekonomian yang juga Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dipandang bisa menerjemahkan visi dan misi Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Hal ini menyusul Survei Indikator Politik Indonesia yang memuat adanya kenaikan kepuasan akan kinerja Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma' ruf Amin. Bahkan, disebut ini dipengaruhi oleh ekonomi memburuk turun, dan penanangan Covid-19 dinilai berhasil. Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menyebut, dari dua faktor itu, ada bagian dari Airlangga selaku Menko Perekonomian dan KPC-PEN. Dua posisi ini pun disebut tak punya imbalan politik atau menaikan elektabilitasnya, tapi tetap dikerjakan dengan baik. "Ini menandakan jika Airlangga berhasil menerjemahkan visi misi Presiden Jokowi, sehingga yang mendapat kredit prestasi adalah presiden," kata dia, dalam keterangannya, Minggu (5/12/2021). Bahkan, menurut dia, bisa dipandang apa yang dilakukan Airlangga dalam dewasa

Moeldoko Dorang KPU Lakukan Pemutakhiran Data Untuk Cegah Manipulasi Data Pemilu Palsu

Jakarta - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mendorong Komisi Pemilihan Umum ( KPU ) melakukan pemutakhiran data, sinkronisasi, dan kerja bersama untuk Satu Information Indonesia. Hal ini agar tidak muncul data palsu yang bisa dimanfaatkan oleh oknum-oknum politik sehingga hasil Pemilu bisa termanipulasi. "Jangan sampai data-data palsu digunakan untuk pendaftaran partai politik, calon independen atau kepala daerah, sehingga mengantarkan orang-orang yang tidak mewakili pilihan rakyat bisa jadi pemimpin,"tegas Moeldoko dikutip dari siaran pers, Rabu (1/12/2021). Presiden Joko Widodo atau Jokowi sendiri mengeluarkan kebijakan Satu Data Indonesia (SDI) yang diatur dalam Perpres Nomor 39 tahun 2019. Kebijakan ini diharapkan menjadi kunci dari berbagai permasalahan data di Indonesia. Mulai dari, sulitnya mendapatkan information termutakhir dan berkualitas akibat tidak adanya koordinasi antar institusi sehingga information yang dihasilkan sering tumpang tindih dan ti