IPO: Jika Airlangga Bisa Terjemahkan Visi Misi Presiden Jokowi, Karena Turunnya Ekonomi Memburuk
Jakarta - Menko Perekonomian yang juga Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto
dipandang bisa menerjemahkan visi dan misi Presiden Joko Widodo atau
Jokowi.
Hal ini menyusul Survei Indikator Politik Indonesia yang memuat adanya
kenaikan kepuasan akan kinerja Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma'
ruf Amin. Bahkan, disebut ini dipengaruhi oleh ekonomi memburuk turun,
dan penanangan Covid-19 dinilai berhasil.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah
menyebut, dari dua faktor itu, ada bagian dari Airlangga selaku Menko
Perekonomian dan KPC-PEN. Dua posisi ini pun disebut tak punya imbalan politik atau
menaikan elektabilitasnya, tapi tetap dikerjakan dengan baik.
"Ini menandakan jika Airlangga berhasil menerjemahkan visi misi
Presiden Jokowi, sehingga yang mendapat kredit prestasi adalah
presiden," kata dia, dalam keterangannya, Minggu (5/12/2021).
Bahkan, menurut dia, bisa dipandang apa yang dilakukan Airlangga dalam
dewasa ini sebagai sosok negarawan. Sehingga perlahan-lahan tentu
membawa dampak politik baginya. Dedi menuturkan, jika hasil positif baik ekonomi dan Covid-19 ini
berlanjut, maka akan dilihat publik aktor-aktor yang memainkan perannya.
"Dan Airlangga bukan tidak mungkin jika di masa mendatang semakin dipercaya publik untuk memimpin,"kata dia.
Survei Indikator
Sebelumnya, Survei Indikator Politik Indonesia menyampaikan ada
peningkatan kinerja terhadap Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Wakil
Presiden Ma'ruf Amin. Publik dinilai puas akan kinerja keduanya. Adapun ini termuat dalam survei yang dilakukan 2-6 November 2021.
"Kinerja presiden total ada sekitar 72 persen yang sangat puas atau
cukup puas terhadap kinerja presiden Jokowi,"Ujar Direktur Eksekutif
Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi saat pemaparan survei
secara daring, Minggu (5/12/2021).
Dia menjelaskan, terjadi kenaikan tingkat kepuasan kinerja presiden
dalam kurun waktu 2-3 bulan terakhir. Padahal pada Juli 2021, tercatat
tingkat kepuasan kinerja terendah dalam enam tahun terakhir.
Pada November 2021 ini terjadi kenaikan sebesar 13 persen sejak Juli 2021 dengan angka 59 persen.
"Dalam waktu 2-3 bulan naik 13 persen. Nah ini approval rating sekarang
adalah kenaikan paling tinggi selama pandemi 2 tahun terakhir,"ujar
Burhanuddin.
Sementara kinerja Wakil Presiden Ma'ruf Amin juga mencatat rekor baru.
Tingkat kepuasan terhadap kinerja wakil presiden mencapai 50,9 persen.
Dibanding sebelumnya yang sering di bawah 50 persen.
"Baru kali ini kinerja wapres diapresaisi lebih dari 50 persen," ujar Burhanuddin.
Indikator Politik Indonesia mencatat kenaikan tingkat kepuasan terhadap
Jokowi karena dua faktor. Yaitu yang menilai ekonomi memburuk turun, dan
penanangan Covid-19 dinilai berhasil.
Pada survei kali ini tercatat responden yang menyatakan ekonomi nasional
memburuk turun menjadi 40,4 persen dari survei sebelumnya sebesar 52,5
persen pada Juli 2021.
Sementara responden yang puas terhadap kinerja penanganan Covid-19 oleh
Jokowi sebesar 77,6 persen. Meningkat dari Juli 2021 yang berada di
angka 61 persen.
"Dua ini yang menyumbang kepuasan kinerja presiden meningkat," kata Burhanuddin.
Komentar
Posting Komentar