Fraksi PKB Mendesak KPU Agar segera Menetapkan Tanggal Pemilu Karena Maraknya Aksi Curi Start Pemilu
Jakarta - Wakil Ketua Komisi II DPR RI dari Fraksi PKB, Luqman Hakim mendesak
Komisi Pemilihan Umum (KPU) agar segera menetapkan tanggal Pemilu 2024.
Menurutnya, semakin cepat jadwal Pemilu ditetapkan, maka akan semakin
baik.
"Saya berharap KPU tegak lurus sebagai pelaksana undang-undang, yang di
antaranya diberi tugas konstitusional untuk menetapkan waktu pemungutan
suara Pemilu. Kewenangan ini diatur Pasal 347 ayat (2) UU nomor 7 tahun
2017 tentang Pemilu yang mengamanatkan,"kata Luqman dalam keterangan
tertulisnya, Jumat (12/11/2021).
Menurut Luqman, berdasarkan undang-undang, KPU berwenang menetapkan
tanggal pelaksanaan Pemilu. "Hari, tanggal, dan waktu pemungutan suara
Pemilu ditetapkan dengan keputusan KPU. Jelas dan terang perintah
undang-undang ini. Karena itu, KPU tidak perlu ragu sedikitpun,"kata
dia.
Ia mengingatkan bahwa usulan KPU Pemilu 2024 diselenggarakan 21 Februari
2024 bukan hanya keputusan KPU, melainkan hasil berkonsultasi tim
dengan pemerintah dan DPR.
"Penting saya ingatkan, bahwa rencana pemungutan suara Pemilu tanggal
21 Februari 2024 bukanlah semata-mata usulan KPU. Tanggal itu merupakan
keputusan rapat Tim Kerja Bersama yang terdiri dari Komisi II DPR RI,
Kemendagri, KPU, Bawaslu dan DKPP,"ujar dia.
Selain itu, politikus PKB ini menyebut usulan tanggal 15 Mei 2024 dari
pemerintah belum mempertimbangkan potensi terpotong ibadah puasa di
bulan Ramadhan.
"Saya percaya, setelah mendapatkan informasi yang lengkap mengenai
kompleksitas Pemilu dan Pilkada Serentak 2024, pemerintah akan memahami
keputusan Tim Kerja Bersama yang menetapkan tanggal 21 Februari 2024
sebagai hari pemungutan suara Pemilu 2024,"ujarnya.
Marak Kampanye
Luqman menjelaskan beberapa alasan mengapa tanggal Pemilu harus segera
ditetapkan, salah satunya untuk mengakhiri spekulasi dan keresahan
publik mengenai adanya pihak tertentu yang ingin memperpanjang masa
jabatan pemerintahan Jokowi hingga 2027.
"Selain itu, saat ini sudah banyak tokoh yang berkampanye (terbuka
maupun tertutup) untuk menjadi calon presiden. Bahkan sudah banyak
baliho dipasang, banyak iklan di media massa yang sudah tayang, termasuk
di layar-layar atm machine Bank Himbara dan juga relawan-relawan
pendukung tokoh yang ingin menjadi capres sudah bertumbuh bagai jamur di
musim hujan,"pungkas dia.
Komentar
Posting Komentar